Go Green Everyone :)

Go Green Everyone :)

Minggu, 06 Mei 2012

Portrait of Indonesian Education

Poverty in Indonesia is increasingly growing, consequently causing a lot of unemployment, thus causing increased crime. For that government efforts to alleviate poverty must be immediately followed up, one way is to increase the quality of education.
Since 1984 there has been compulsory education program of the government of Indonesia. For Indonesia guarantees access to basic education has become a real commitment between government and society, as contained in the 1945 Constitution states that the purpose is the intellectual life of the nation. The importance of fairness in access to quality education is clarified and elaborated again in Act No. 20 of 2003 on National Education System.
The Government has also provided funds for education, called BOS (School Operational Assistance), which is derived from the compensation fund rising prices of fuel (fuel oil). However, in reality after the passing of a fund of 6.27 trillion rupiah, there are still schools that ask for charges against the parents of students who in this case is quite burdensome. BOS revolving funds are also not the case with a clean, corruption still occurs in its distribution to schools. Although the distribution lines have been shortened with no through many hands, but still, misappropriation of funds occurred BOS funds and corruption also occurs in schools where principals have complete control and unsupervised by the school committee there.
Based on the facts that occurred in Indonesia is the Education That Expensive. Although there has been BOS funding flowing. Actually, Indonesia is very rich with natural resources which should cover the cost requirements of education for the people of Indonesia. Still, it's all nothing is free. Since the allocation of funds to pedidikan of state revenues and expenditures budget by 11% always just cut up with pockets of officials who are required.
How sad because of social inequality has occurred in a country that is rich in natural resources. If only, no improvement overall system, starting from the number one in Indonesia until the commoners. So education is completely free and without the dream of building expenses, books and others will be realized.
 In districts that exist in Indonesia, some have do free education program, which is not completely free. Because, parents still have to bear the cost of 50-70% for the payment of the building, report cards money, money and other books that are not less expensive. Does not seem right that this government program called free education, cheap is not, then what? Perhaps the school can more precisely 20% discount.

So my friends let us earnestly learn the circumstances that we know that it appears that Indonesia does not eliminate 100% of education but there is still some what percentage of our parents we all gather for education ... ..

My Greatest Dream : Backpacking Around The World

When I'm on top of some building, with the lovely view, I'll think of you...
We're going that backpack intrigue.
We're traveling around Europe.
Around Asian.
Around the world.
And seven different languages.
And learn how to say " Hello "
Oh, will you do stop by the Eiffel Tower...?
We'll drive around Rome, before we had home.
It's a small world darling.
And we are still young.
We might be so far away.
We might just meet again someday.

Hidup dengan tujuan :)

Ketika Anda diilhami oleh sejumlah tujuan besar, sejumlah rencana yang luar biasa...
Semua pikiran anda akan melepaskan diri dari belenggu mereka.
Akal Anda melewati keterbatasan-keterbatasan Anda.
Kesadaran Anda merentang ke semua penjuru, dan Anda...
Anda menemukan diri Anda di dalam sebuah dunia baru yang hebat dan indah...

" Kekuatan, kemampuan, dan bakat menjadi hidup. Maka Anda akan mendapati diri Anda seorang manusia yang jauh lebih baik dari yang pernah Anda bayangkan "
by : Patanjali. C

Life Mapping

Pandanglah hari ini dengan baik...
Karena itu adalah kehidupan, kehidupan yang terbaik.
Dalam perjalanannya yang singkat, terletak semua realitas dan kebenaran hidup...
Kegembiraan-kegembiraan karena berkembang, megahnya perbuatan, anggunnya kekuatan.
Sebab, kemaren tidak lain hanya sebuah kenangan, dan esok hanyalah impian.
Tetapi hari ini, jika dijalani dengan baik...
Menjadikan setiap hari kemaren sebuah kenangan yang menyenangkan...
Dan setiap hari esok impian yang menawarkan harapan...
Pandanglah dengan baik hari ini !

" ditemukan di atas lembaran tanah liat di reruntuhan Kota Babylonia "

Kebahagiaan :)

Walaupun orang berpikir kamu bahagia, tapi kalau kamu tidak merasa bahagia, maka berarti kamu tidak bahagia...
Sebaliknya...
Bila kamu berpikir orang di sekitarmu tidak bahagia, tapi orang itu sendiri berpikir dia bahagia, maka berarti dia bahagia...
Yang menentukan kebahagiaan kita adalah kita sendiri. Dengan mengubah cara pandang dan cara berpikir...
Mungkin kamu bisa menjadi orang yang paling bahagia dibanding siapa pun :)

The Dark Side

Kau dingin dan membisu.
Seakan-akan aku tak terlihat.
Aku tak tau maksud di balik semua ini.
Tapi ku anggap itu sebagai bentuk ketidakpedulian.
Sakit.
Tapi ku trima itu dengan senang hati.
Ku trima itu sebagai tantangan.
Tantangan untuk menjadi terlihat, untuk menjadi orang yang hebat

Hahaha
Entahlah..
Apa aku harus berterima kasih kepada mu atau apa...
Tapi yang pasti, aku bersyukur karena kau telah mengacuhkanku.

Darul Hikmah, Amuntai.

Jumat, 04 Mei 2012

Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi


Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"


Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika. Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?" Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."

Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan. Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.


Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet)," ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel. Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!!!" katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat? Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin? Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.

Benarkah merokok dapat melahirkan generasi Goblok! kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. Lihat saja Indonesia, katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia?

Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?